Ada dua tetes air mata mengalir di sebuah sungai. Satu tetes air mata itu menyapa air mata yang satu lagi, ”Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Tetes air mata kedua menjawab, ”Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”
Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan anda masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.
Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika anda masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika anda masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan anda tidak mencintainya lagi jika anda masih tidak dapat melupakannya.
Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jika anda mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila anda mencoba menutup mata dari orang yang anda cintai, cinta itu berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihati anda dalam jarak waktu yang cukup lama.
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.
Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sampai dia meninggal dunia, akhirnya anda terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya.
Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenak anda itu sekarang selagi ada hayatnya.
Jangan melarikan diri dari ‘cinta’ apabila ia berada di hadapan anda. Jangan melarikan diri darinya karena suatu hari nanti, anda pasti akan teringatkannya kembali dan menyesali perbuatan anda.
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat-Hamka
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.